TREN TEKNOLOGI DI MASA DEPAN DAN PENGERTIAN CLOUD COMPUTING, MOBILE COMPUTING, UBIQUITOUS COMPUTING, NANO SCIENCE, GRID TECHNOLOGY
TREN TEKNOLOGI YANG AKAN BERKEMBANG DI MASA DEPAN
Lalu, bagaimana cara mengubah udara jadi bensin?
Teknologi yang dimiliki Air Fuel Synthesis secara sederhana bisa dijelaskan seperti ini: mencampurkan udara dengan natrium hidroksida (NaOH), lalu mengelektrolisasi natrium karbonat (Na2CO3) yang dihasilkan untuk melepas karbon dioksida murni.
Lalu, hasilnya direaksikan dengan hidrogen yang dielektrolisis dari air, untuk membuat campuran hidrokarbon. Kondisi reaksi bervariasi, akan disesuaikan dengan jenis bahan bakar yang diinginkan.
Banyak sekali teknologi-teknologi pada saat ini yang semakin canggih. Tak dapat dipungkiri bahwa beberapa di antaranya akan sangat berguna dan dinanti di masa depan. Berikut 3 macam kasus teknologi yang akan booming di masa depan
1. Udara sebagai Bahan Bakar
Bahan bakar fosil, minyak bumi dan batu bara makin langka, sedangkan kebutuhan manusia akan energi makin tak terbatas. Oleh karena itu, bahan bakar alternatif terbarukan mutlak harus ditemukan. Terobosan dihasilkan sebuah perusahaan Inggris. Dengan memproduksi "bensin dari udara".
Air Fuel Synthesis, nama perusahaan itu, yang terletak di Stockton-on-Tees, Teesside, mengklaim telah menghasilkan lima liter bensin sejak Agustus 2012, menggunakan kilang kecil yang menghasilkan bensin sintesis dari karbon dioksida dan uap air.
Sebuah upaya yang mendapat pujian dari banyak ilmuwan, sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim sekaligus solusi untuk eskalasi krisis energi global.
Sementara ini, Air Fuel Synthesis masih dalam tahap pengembangan produksi dan masih butuh pasokan energi dari pembangkit listrik yang ada. Namun, perusahaan itu meyakini, suatu saat nanti proses produksi BBM sintesis ini akan bisa menggunakan sumber daya terbarukan. Misalnya dari angin.
Target ke depan, dalam dua tahun, mereka berharap bisa membangun pabrik skala komersial untuk membuat satu ton bensin setiap hari, lalu melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan bakar pesawat, agar perjalanan udara lebih ramah lingkungan.
Air Fuel Synthesis, nama perusahaan itu, yang terletak di Stockton-on-Tees, Teesside, mengklaim telah menghasilkan lima liter bensin sejak Agustus 2012, menggunakan kilang kecil yang menghasilkan bensin sintesis dari karbon dioksida dan uap air.
Sebuah upaya yang mendapat pujian dari banyak ilmuwan, sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim sekaligus solusi untuk eskalasi krisis energi global.
Sementara ini, Air Fuel Synthesis masih dalam tahap pengembangan produksi dan masih butuh pasokan energi dari pembangkit listrik yang ada. Namun, perusahaan itu meyakini, suatu saat nanti proses produksi BBM sintesis ini akan bisa menggunakan sumber daya terbarukan. Misalnya dari angin.
Target ke depan, dalam dua tahun, mereka berharap bisa membangun pabrik skala komersial untuk membuat satu ton bensin setiap hari, lalu melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan bakar pesawat, agar perjalanan udara lebih ramah lingkungan.
Lalu, bagaimana cara mengubah udara jadi bensin?
Teknologi yang dimiliki Air Fuel Synthesis secara sederhana bisa dijelaskan seperti ini: mencampurkan udara dengan natrium hidroksida (NaOH), lalu mengelektrolisasi natrium karbonat (Na2CO3) yang dihasilkan untuk melepas karbon dioksida murni.
Lalu, hasilnya direaksikan dengan hidrogen yang dielektrolisis dari air, untuk membuat campuran hidrokarbon. Kondisi reaksi bervariasi, akan disesuaikan dengan jenis bahan bakar yang diinginkan.
Bahan bakar yang dihasilkan dari proses itu siap pakai dan bisa disimpan dalam tangki BBM dengan penambahan zat aditif yang biasa dicampurkan dalam bahan bakar biasa. Alternatif lain, BBM alternatif itu bisa dicampurkan dengan bensin, solar, atau avtur.
Peter Harrison, direktur eksekutif Air Fuel Synthesis mengumumkan terobosan tersebut dalam sebuah konferensi di Institution of Mechanical Engineers di London, pekan ini.
"Kami mengonversi energi terbarukan menjadi lebih bervariasi, bisa digunakan, dan disimpan, seperti bahan bakar cair lain," kata dia kepada Independent.
Perusahaan meyakini, pada akhir 2014, asalkan mendapat dana yang cukup, bisa memproduksi BBM alternatif itu dalam skala komersial.
Peter Harrison, direktur eksekutif Air Fuel Synthesis mengumumkan terobosan tersebut dalam sebuah konferensi di Institution of Mechanical Engineers di London, pekan ini.
"Kami mengonversi energi terbarukan menjadi lebih bervariasi, bisa digunakan, dan disimpan, seperti bahan bakar cair lain," kata dia kepada Independent.
Perusahaan meyakini, pada akhir 2014, asalkan mendapat dana yang cukup, bisa memproduksi BBM alternatif itu dalam skala komersial.
Dengan mengekstrasi karbon dioksida dari udara, itu berarti proses produksi BBM alternatif secara efektif bisa menghilangkan gas rumah kaca yang dihasilkan industri.
Daur ulang karbon dioksida untuk digunakan dalam mesin juga berpotensi mengubah lanskap lingkungan dan ekonomi dunia. "Anda memiliki potensi untuk mengubah ekonomi negara, jika bisa membuat bahan bakar sendiri."
Harrison menambahkan, pihaknya berencana untuk memproduksi bensin secara komersial menggunakan energi terbarukan pada akhir 2014. Dalam 15 tahun ke depan perusahaan ini akan beroperasi dengan skala kilang.
Kerja AFS didukung Institution of Mechanical Engineers. Tim Fox, kepala bidang energi dan lingkungan institusi tersebut mengapresiasi terobosan itu. "Mungkin kedengarannya mustahil, tapi ini nyata," ujarnya.
Fox yang telah mengunjungi proyek percontohan AFS mengatakan, proses mengubah udara menjadi BBM menggunakan komponen yang sudah dikenal dan telah tersedia saat ini. "Yang menarik, mereka bisa menyatukannya dan menunjukkan, itu bisa bekerja sesuai keinginan," tuturnya.
Masalah utamanya, hingga saat ini proses tersebut masih sangat mahal. Baru mengekstraksi satu ton karbon dioksida saja membutuhkan biaya 400 poundsterling atau Rp52 juta. (art)
Daur ulang karbon dioksida untuk digunakan dalam mesin juga berpotensi mengubah lanskap lingkungan dan ekonomi dunia. "Anda memiliki potensi untuk mengubah ekonomi negara, jika bisa membuat bahan bakar sendiri."
Harrison menambahkan, pihaknya berencana untuk memproduksi bensin secara komersial menggunakan energi terbarukan pada akhir 2014. Dalam 15 tahun ke depan perusahaan ini akan beroperasi dengan skala kilang.
Kerja AFS didukung Institution of Mechanical Engineers. Tim Fox, kepala bidang energi dan lingkungan institusi tersebut mengapresiasi terobosan itu. "Mungkin kedengarannya mustahil, tapi ini nyata," ujarnya.
Fox yang telah mengunjungi proyek percontohan AFS mengatakan, proses mengubah udara menjadi BBM menggunakan komponen yang sudah dikenal dan telah tersedia saat ini. "Yang menarik, mereka bisa menyatukannya dan menunjukkan, itu bisa bekerja sesuai keinginan," tuturnya.
Masalah utamanya, hingga saat ini proses tersebut masih sangat mahal. Baru mengekstraksi satu ton karbon dioksida saja membutuhkan biaya 400 poundsterling atau Rp52 juta. (art)
2. Mobil Tanpa Pengemudi
Hampir semua produsen kendaraan menciptakan inovasi baru, sehingga menjadikan persaingan semakin ketat. Persaingan juga termasuk dalam pengembangan mobil otonom, dimana beberapa produsen terlihat semakin serius mengembangkan mobil tanpa supir ini. Hal yang sebelumnya hanya bisa Anda lihat di film, kini mulai menjadi kenyataan.
Beberapa negara di dunia pun berlomba mengembangkan dan menguji coba mobil otonom. Pemerintah Inggris bahkan berani menginvestasikan 19 juta poundsterling untuk mengembangkan teknologi tersebut.
Selain di Inggris, dinas jalan raya dan transportasi Dubai juga sudah memulai penelitian mengenai penggunaan mobil otonom.
> Mobil Otonom Google
Mobil tanpa supir pertama adalah milik Google. Sekarang, perkembangan mobil ini telah meningkat, melalui kemampuannya yang sudah melaju hingga sejauh 1 juta kilometer di jalanan raya Amerika Serikat. Peningkatan ini dinilai telah melampaui para pesaingnya.
Menurut informasi yang didapat dari Mobil123.com, perencanaan mobil otonom Google kini semakin matang pasca merekrut sosok berpengaruh di industri otomotif, yaitu John Krafcik, yang merupakan mantan petinggi Ford dan CEO Hyundai Amerika.
Peran Krafcik di industri otomotif dinilai Google memberikan keuntungan tersendiri, terutama untuk proyek dalam memasarkan mobil otonom dalam skala besar.
Oleh karena itu, Google menunjuk mantan CEO Hyundai ini untuk memimpin pengembangan mobil otonom tersebut.
Prototype mobil tanpa supir buatan Google ini dibangun di kota Livoina, Amerika Serikat. Untuk kemampuannya sendiri, mobil ini memiliki fitur perintah suara, GPS, pengendali navigasi, sensor gerakan dan tanggap pada lingkungan.
Sementara itu, proyeknya ini akan berada dalam naungan Google X dan peluncurannya direncanakan pada tahun 2020.
3. Chat Bot (Robot)
Raksasa teknologi asal Redmond yang diwakili sang CEO Satya Nadella mengungkapkan jika masa depan dunia teknologi adalah bot. Menurutnya, di masa depan bot akan jadi salah satu kunci pengembangan teknologi yang telah ada saat ini.
Ia mengambil contoh bahwa saat ini sudah banyak produsen teknologi dunia yang memanfaatkan bot untuk mendukung produk ciptaannya. Sebagai contoh Siri dari Apple untuk mendukung pencarian pada pelbagai perangkat iOS dan Cortana untuk membantu fitur pencarian pada Windows 10 yang merupakan buatan Microsoft sendiri.
Sebagaimana dilansir oleh NDTV (31/3/16), komitmen Microsoft untuk mengembangkan bot tak hanya berhenti di Cortana saja. Buktinya, beberapa waktu lalu perusahaan tersebut sempat meluncurkan Tay sang chat bot yang sempat populer di Twitter dan harus ditutup beberapa saat karena dirasa terlalu rasis dan mengeluarkan kata-kata tak pantas.
Selain itu, di ajang yang sama dini hari tadi Microsoft juga meluncurkan dukungan bot pada aplikasi video chatting Skype. Dengan fitur baru itu, kabarnya pengguna Skype nanti bisa melakukan semua keperluan dengan mudah memanfaatkan bot yang terintegrasi pada fitur pesan Skype.
Terakhir, Microsoft juga telah merilis tool pemrograman untuk pengembang. Tool pemrograman itu ditujukan untuk pengembang yang ingin memanfaatkan bot sebagai pendukung aplikasi yang akan terintegrasi dengan Cortana.
teknologi Cloud Computing, Mobile Computing, Ubiquitous Computing, Nano Science dan Grid Technology
a. Cloud Computing
Cloud Computing atau komputasi awan merupakan kombinasi pemanfaatan teknologi komputer dengan pengembangan berbasis internet. Sebutan cloud sendiri merupakan sebuah istilah yang diberikan pada teknologi jaringan internet.
Pada teknlogi komputasi berbasis awan semua data berada dan disimpan di server internet, begitu juga dengan aplikasi ataupun software yang pada umumnya dibutuhkan pengguna semuanya berada di komputer server. Sehingga kita tidak perlu melakukan instalasi pada server. Tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses dan menjalankan aplikasi yang berada di server tersebut.
Dengan kata lain pengguna bisa saja hanya menyediakan sebuah komputer dan perangkat jaringan internet untuk bisa terhubung ke server internet dan menyimpan data di komputer server tanpa harus menyediakan hard-disk yang berkapasitas besar pada komputernya sendiri untuk menyimpan datanya. Begitu juga dengan program aplikasi katakanlah seperti Microsoft Office, Excel dan lain sebagainya pengguna bisa menjalankan aplikasi tersebut di server internet sehingga tidak perlu repot-repot untuk menginstal aplikasi tersebut di komputernya sendiri.
Dengan Kata lain kita tidak perlu investasi server berbentuk fisik, kita tidak perlu maintain hardware server.
Jenis-jenis Cloud Computing berdasarkan layanannya:
Software as a Service (SaaS)
Adalah salah satu layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. User hanya tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (Yahoo Messenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain.
Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai sekarang bisa kita nikmati lewat Cloud Computing.
Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb.
Platform as a Service (PaaS)
Adalah layanan dari Cloud Computing kalau kita analogikan dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat.
Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan.
Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya.
Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS.
Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
Infrastructure as a Service (IaaS)
Adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa.
Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera.
b. Mobile Computing
Mobile computing adalah seperangkat benda atau teknologi yang memiliki teknologi secanggih yang sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) dan mampu melakukan komunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel) walaupun user atau pengguna dari alat tersebut sedang melakukan perpindahan.
Mobile computing juga merupakan teknologi yang dapat melakukan system distribusi data saat bergerak bebas dan dapat melakukan koneksi kembali pada lokasi jaringan yang berbeda.
Jenis-jenis Mobile Computing
- Laptop
Laptop atau notebook adalah komputer bergerak yang ukurannya relative kecil, dengan berat antara 1-6 kg. Fungsi laptop hamper sama dengan komputer desktop, hanya ukurannya yang diperkecil. Kebanyakan laptop menggunakan LCD yang ukurannya antara 10-17 inch. Sifat utama laptop yaitu ukurannya yang kecil, mudah dibawa kemana saja dan hemat energy. Karena banyak kelebihan yang dimiliki laptop maka harga laptop relative lebih mahal daripada komputer desktop.
- PDA (Personal Digital Assitant)
Alat elektronik berbasis komputer yang bisa dibawa kemana saja. Ciri khas PDA adalah touchscreen. Pada awalnya digunakan untuk mengorganisasi diri sendiri, tetapi seiring berjalannya waktu pengunaan PDA makin banyak, antara lain mengirim e-mail, akses internet, games, penggunaan GPS, rekam video dan jaringan wireless.
- Smartphone
Perangkat komunikasi elektronik yang bisa dibawa-bawa dan tidak perlu kabel untuk menghubungkan jaringan komputer. Dengan kata lain, smartphone adalah miniature komputer dengan kemampuan ponsel. Umumnya terdapat dua jaringan smartphone yaitu GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan CDMA (Code Division Multiple Acces). Carputer Perangkat computing yang bisa dipasang di mobil. Biasanya digunakan untuk pemutar DVD, GPS, pengeras suara dan Bluetooth
Kelebihan Mobile Computing :
- Extreme Personalization
Artinya, mobile computing telah menjadi barang yang sangat penting bagi orang. Hal ini diumpamakan dengan kalimat ponsel diantara dompet dan kunci motor, dimana berarti ponsel yang termasuk mobile computer sama pentingnya dengan dompet dan kunci motor. Karena pentingnya itu, mobile computer kerap dipakai untuk menyimpan segala informasi pribadi.
- Pengaksesan Informasi setiap saat dan dimanapun
Dengan sifatnya yang portable atau dapat dibawa kemana-mana dan bila didukung dengan koneksi internet, mobile computer dapat digunakan untuk bekerja, atau berbelanja secara online, maupun bermain dimana saja dan kapan saja. Tentu hal ini sangat memanjakan pengguna mobile computer.
- Kompatible yang tinggi dengan teknologi lain
Dengan kecanggihan yang dimiliki, mobile computer compatible dengan teknologi lain, sehingga mobile computer dapat memanfaatkan teknologi lain demi kemudahan sang pemakai.
- Cocok untuk daerah yang belum ada infrastruktur.
Kelemahan Mobile Computing :
- Kurangnya Bandwith
Akses internet pada peralatan umumnya lebih lambat dibandingkan dengan koneksi kabel, dengan menggunakan teknologi seperti GPRS, EDGE dan jaringan 3G. LAN nirkabel berkecepatan tinggi tidak mahal, tetapi memiliki rentang yang sangat terbatas.
- Konsumsi Tenaga
Ketika generator portable tidak tersedia, komputer mobile harus bergantung sepenuh padanya daya baterai. Artinya, baterai yang mahal harus digunakan agar masa pakai baterai yang diperlukan.
- Gangguan Transmisi
Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan sinyal pada mobile computing seperti cuaca, jarak alat mobile computing dengan titik pemancar sinyal terdekat. Selain itu penerimaan sinyal di dalam terowongan, di beberapa gedung dan daerah pedesaan seringkali buruk.
- Potensi Terjadinya Kecelakaan
Banyak kecelakaan kendaraan baik mobil maupun motor sering disebabkan oleh pengendaranya yang menggunakan mobile saat sedang berkendara. Selain itu penggunaan mobile yang lama dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
- Antarmuka Pengguna dengan Alat
Layard keyboard yang cenderung kecil membuat peralatan tersebut sulit digunakan. Input alternative seperti input suara atau pengenalan tulisan tangan membutuhkan pelatihan untuk menggunakannya.
c. Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing (sering disingkat menjadi “ubicomp”) Ubiquitous bisa di artikan dimana-mana sedangkan Computing adalah komputer jadi Ubiquitous Computing adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer secara kontinyu, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. ubiquitos computing, merupakan teknologi (terutama teknologi komputer) digunakan dan menyatu di dalam objek dan aktivitas manusia, sehingga di manapun kita berada kita bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.” Ubiquitous Computing (komputasi dimana-mana) diperkenalkan pertama kali oleh Mark Weiserpada tahun 1988 selagi menjabat sebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto Research Center (PARC).
Aspek-aspek yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
- Natural Interfaces
Sebelum adanya konsep ubicomp sendiri, selama bertahun-tahun kita telah menjadi saksi dari berbagai riset tentang natural interfaces, yaitu penggunaan aspek-aspek alami sebagai cara untuk memanipulasi data, contohnya teknologi semacam voice recognizer ataupun pen computing. Saat ini implementasi dari berbagai riset tentang input alamiah beserta alat-alatnya tersebut yang menjadi aspek terpenting dari pengembangan ubicomp.
Kesulitan utama dalam pengembangan natural interfaces adalah tingginya tingkat kesalahan (error prone). Dalam natural interfaces, input mempunyai area bentuk yang lebih luas, sebagai contoh pengucapan vokal “O” oleh seseorang bisa sangat berbeda dengan orang lain meski dengan maksud pengucapan yang sama yaitu huruf “O”. Penulisan huruf “A” dengan pen computing bisa menghasilkan ribuan kemungkinan gaya penulisan yang dapat menyebabkan komputer tidak dapat mengenali input tersebut sebagai huruf “A”. Berbagai riset dan teknologi baru dalam Kecerdasan Buatan sangat membantu dalam menemukan terobosan guna menekan tingkat kesalahan (error) di atas. Algoritma Genetik, Jaringan Saraf Tiruan, dan Fuzzy Logic menjadi loncatan teknologi yang membuat natural interfaces semakin “pintar” dalam mengenali bentuk-bentuk input alamiah.
- Wireless Computing
Komputasi nirkabel mengacu pada penggunaan teknologi nirkabel untuk menghubungkan komputer ke jaringan. Komputasi nirkabel sangat menarik karena memungkinkan pekerja terlepas dari kabel jaringan dan mengakses jaringan dan layanan komunikasi dari mana saja dalam jangkauan jaringan nirkabel. Komputasi nirkabel telah menarik minat pasar yang sangat besar, seperti saat ini banyaknya permintaan konsumen untuk jaringan rumah secara nirkabel.
- Context Aware Computing
Context aware computing adalah salah satu cabang dari ilmu komputer yang memandang suatu proses komputasi tidak hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah obyek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar obyek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengidentifikasi siapa orang yang sedang berdiri di suatu titik koordinat tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah obyek tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, warna mata, dan sebagainya.
Di lain pihak Context Aware Computing tidak hanya mengarahkan fokusnya pada obyek manusia tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang ia lakukan, di mana dia berada, jam berapa dia tiba di posisi tersebut, dan apa yang menjadi sebab dia berada di tempat tersebut. Dalam contoh sederhana di atas tampak bahwa dalam menjalankan instruksi tersebut, komputasi konvensional hanya berfokus pada aspek “who”, di sisi lain Context Aware Computing tidak hanya berfokus pada “who” tetapi juga “when”, “what”, “where”, dan “why”.
Context Aware Computing memberikan kontribusi signifikan bagi ubicomp karena dengan semakin tingginya kemampuan suatu device merepresentasikan context tersebut maka semakin banyak input yang dapat diproses berimplikasi pada semakin banyak data dapat diolah menjadi informasi yang dapat diberikan oleh device tersebut.
- Micro-nano technology
Perkembangan teknologi mikro dan nano, yang menyebabkan ukuran microchip semakin mengecil, saat ini menjadi sebuah faktor penggerak utama bagi pengembangan ubicomp device. Semakin kecil sebuah device akan menyebabkan semakin kecil pula fokus pemakai pada alat tersebut, sesuai dengan konsep off the desktop dari ubicomp. Teknologi yang memanfaatkan berbagai microchip dalam ukuran luar biasa kecil semacam T-Engine ataupun Radio Frequency Identification (RFID) diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag. Contohnya seseorang yang mempunyai karcis bis berlangganan dalam bentuk kartu cukup melewatkan kartunya tersebut di atas sensor saat masuk dan keluar dari bis setelah itu saldonya akan langsung didebet sesuai jarak yang dia tempuh.
d. Nano Science
Nanoscience adalah salah satu bidang ilmu yang objek atau dimensinya berukuran satu per satu miliar meter yang dikaji secara komprehensif dari semua disiplin ilmu. Sedangkan nanoteknologi merupakan pengaplikasian nanoscience untuk menciptakan teknologi yang baru dan lebih efisien. Objek yang dikaji dalam nanoteknologi ini yaitu molekul yang berukuran kecil.
nanotechnology adalah suatu pembelajaran tentang pengendalian sesuatu dalam skala atom atau molekul. Ukuran nano itu sendiri adalah 1 sampai 100 nm (nanometer). Satu nano meter sama dengan 1/1.000.000 milimeter. Teknologi nano berkaitan dengan penciptaan benda-benda kecil, yang didalamnya tergabung beberapa ilmu, diantaranya adalah kimia, fisika, elektro dan biologi molekuler.
Penerapan Teknologi Nano :
- Penahan cahaya pada jendela
Penahan cahaya pada jendela sering disebut dengan kaca film. Gunanya adalah untuk menahan panas sehingga ruangan di dalam tetap sejuk. Kaca film ini biasanya digunakan pada kaca mobil, gedung maupun rumah. Kaca film jenis biasa tidak dapat menahan sinar infra merah dekat, sehingga ruangan masih terasa panas. Dengan menambahkan sedikit partikel nano Lanthanum Hexaborida (LaB6) di polimer kaca film, efisiensi penyerapan sinar infra merah dekat dapat ditingkatkan sehingga ruangan tidak lagi terasa panas.
- Terapi Fotodinamik
Terapi fotodinamik adalah suatu terapi yang menggunakan molekul peka cahaya (photosensitizers, PSs) yang cenderung berkumpul pada sel tumor. Jika diradiasi dengan gelombang tertentu akan membentuk spesies oksigen reaktif yang akan membunuh sel kanker di dekatnya. Namun, PSs tidak dapat langsung dimasukkan ke dalam tubuh. Dibutuhkan suatu pembawa PSs ke sel kanker tanpa efek samping yang mengganggu. Partikel nano keramiklah yang dapat membawa PSs secara aman dan dapat melindungi PSs dari pengaruh pH ataupun temperatur.
- Alternatif penyimpan data
Jarum nano yang digagaskan oleh Petter Vettiger dan Gerd Binnig dapat digunakan sebagai alat penyimpan data yang disebut Millipede. Sebuah jarum berukuran nano ditempelkan di penyangga yang dipasang di atas lembaran polimer. Jika penyangga dipanaskan pada suhu tinggi, jarum akan membuat identasi pada polimer. Dengan cara ini, data dapat disimpan, dihapus, dan dibaca ulang dengan cepat dan tahan lama.
e. Grid Technology
Secara definisi Grid Computing (Komputasi Grid) adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.
Dalam buku The Grid: Blue Print for a new computing infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
Istilah grid computing mengacu kepada sebuah infrastruktur komputasi terdistribusi yang mampu memberikan resource sesuai kebutuhan client. Teknologi grid dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan teknologi ini adalah bagaimana mengoptimalkan proses, sumber daya dan berbagi jaringan. Komputasi grid merupakan teknik dan metode yang diterapkan untuk penggunaan beberapa server secara terkoordinasi. Grid computing dapat dianggap sebagai cluster computing terdistribusi dalam skala besar dan sebagai bentuk pengolahan secara paralel yang terdistribusi melalui jaringan, baik jaringan computer workstation perusahaan atau jaringan kolaborasi publik (peer to peer computing).
Grid telah dikembangkan sebagai teknologi komputasi yang menghubungkan mesin dan sumber geografis yang bertujuan membuat sebuah super computer virtual. Sistem virtual seperti ini dianggap memiliki semua sumber daya komputasi. Beberapa tahun terakhir ini, grid computing disebut sebagai teknologi yang memungkinkan pengaksesan, dan pengelolaan sumber daya IT dalam sebuah lingkungan komputasi terdistribusi.
Ide awal grid computing dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Namun, sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian, berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing dapat dianggap sebagai sistem terdistribusi dengan beban kerja noninteraktif yang melibatkan file dalam jumlah besar. Hal yang membedakan grid computing dari sistem komputasi konvensional berkinerja tinggi seperti cluster computing adalah kecenderungan grid computing yang heterogen, terpisah secara geografis, dan mampu digabung-gabungkan secara lebih mudah. Meskipun grid computing dapat didekasikan untuk aplikasi khusus, grid computing tunggal lebih umum digunakan untuk berbagai tujuan yang berbeda.
Manfaat menggunakan Grid Computing bagi perusahaan :
- lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer
- sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya
komputasi - karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai tujuan bersama
Kerugian menggunakan Grid Computing :
- Dalam grid computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak terjadinya interperobilitas dalam sistem grid computing sehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu format tertentu.
- Latency data yang besar seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid computing.
- Isu yang paling penting dalam grid computing adalah mengenai keamanan data. Perusahaan harus memperhatikan ketersediaan data dan selalu waspada dalam menjaga kerahasiaan data yang penting bagi perusahaannya.
sumber:
https://www.viva.co.id/arsip/360842-aneh-tapi-ilmiah-udara-diubah-jadi-bbm
http://bangbiw.com/pengembangan-mobil-otonom-mobil-tanpa-supir/
https://www.techno.id/tech-news/microsoft-bot-adalah-masa-depan-baru-dunia-teknologi-160331x.html
https://riantotriwahyudi.wordpress.com/2017/10/21/jelaskan-tentang-teknologi-cloud-computing-mobile-computing-ubiquitous-computing-nano-science-dan-grid-technology/
Komentar
Posting Komentar